Mengenal Apa Itu Jimat – Azimat atau Cekelan dalam Kejawen

Mengenal Apa Itu Jimat – Azimat atau Cekelan dalam Kejawen

Jimat Adalah suatu benda atau kekuatan yang dipelihara oleh manusia untuk suatu maksud dan tujuan tertentu. Azimat tersebut dapat berupa berbagai macam bentuk, mulai dari kertas bertuliskan huruf tertentu, uang koin, akik, gelang, sampai berupa jimat yang tidak terlihat yang ditanamkan atau dimasukkan ke dalam tubuh.

Anggapan Kejawen kuno, Seseorang yang memiliki azimat berarti telah melakukan perjanjian / kontrak dengan setan, di mana semasa hidupnya. Kehidupan orang tersebut akan dibantu oleh setan sesuai dengan fungsi serta tujuan kepemilikan jimat. Setelah ia meninggal dunia, setan tersebut akan menagih janji agar ia mengikutinya sebagai budaknya hingga hari kiamat datang.

Namun itu merupakan anggapan yang menghakimi dan melihat dari satu sudut pandang saja. Menurut Saya Jimat adalah usaha batin seseorang untuk meningkatkan kepercayaan seseorang untuk memperoleh atau mencapai sesuatu.

Hukum Memakai Jimat

Dalam ilmu hikmah jimat juga disebut dengan azimat, yang berisikan kumpulan tulisan arab dan doa-doa. Dan menurut saya hukum memakai azimat adalah boleh dan sah-sah saja, ASALKAN hanya untuk simpanan semata dan tidak menduakan adanya Tuhan. Kemudian azimat yang digunakan HARUS doa yang ada dalam Al-Quran.

Percayalah, dosa orang yang menyekutukan tuhan adalah tidak terampuni. Dan tempatnya adalah dasar neraka yang Paling dalam. Naudzubillah.

Cara Memakai Jimat Yang Benar

Berikut ini akan saya tunjukan cara agar tidak ada salah penggunaan sebuah azimat. Ikuti langkah berikut ini:

  1. Jika Anda mempunyai azimat, maka letakan pada tempat yang bersih dan layak. Karena jimat tersebut berisikan ayat-ayat suci dan harus di hormati.
  2. Berfikir secara rasional saja. Jangan Menganggap azimat anda sebuah benda berkekuatan yang mampu menolong Anda. Nah fungsi dari azimat tersebut adalah doa untuk merubah diri Anda sehingga mendapatkan apa yang di inginkan.
  3. Lakukanlah Usaha Lahir, azimat merupakan usaha batin Anda. Ibarat berdoa, anda diharuskan untuk beusaha.

Jimat

Baca Juga: Mengenal Apa itu Santet Dalam Kejawen

Pertanyaan Seputar Jimat

Beberapa pertanyaan yang muncul jika ada yang menyebutkan tentang azimat:

-Apakah Penggunaan azimat diperbolehkan dalam islam?

jawabanya seperti yang saya sebutkan di atas. Boleh, asal Anda menganggap sarana tersebut merupakan sebuah doa dan hanya usaha batin saja.

-Apakah ada pantangan ketika mempunyai azimat?

Sebenarnya pantangana adalah salah satu cara agar anda teringat dengan isi azimat tersebut. Sehingga Anda akan lebih sering berdoa dan berusaha saat mengingat pantangan Anda.

-Apakah menggunakan sarana Azimat dapat mendatangkan Hajat?

Tidak juga, karena azimat hanyalah sebuah usaha batin semata. Untuk mewujudkan hajat Anda diperlukan keseimbangan usaha lahir Anda.

-Apakah Ada Azimat Kebal?

TIDAK ADA, kenapa saya berkata tidak ada?. Alasanya adalah tidak ada orang yang memakai jimat kebal yang masih hidup sampai saat ini. Kita lihat saja di TV ataupun Internet, berbagai macam video tentang orang kebal, atau penjahat kebal yang ujung-ujungnya Mati juga. Jika ada sarana kebal tersebut adanya adalah dari Allah SWT.

-Kenapa masih ada Azimat jika memang Azimat hanya sebuah usaha Batin semata?

Hal ini merupakan kebudayaan dari nenek moyang kita, yang namanya kebudayaan sulit sekali dilupakan atau ditinggalkan. Untuk itu Azimat ini masih dilestarikan sampai saat ini. Salah satu budaya pemberian Azimat adalah saat bayi dilahirkan, para orang tua terkadang memberikan sebuah kalung yang berisikan doa dan dibungkus dengan kain Hitam. Contoh lainnya adalah rumah kita, terkadang diatas pintu terdapat lipatan kecil kertas yang dipaku. Itulah sedikit bukti kalau kehidupan kita ini (khususnya Kejawen) masih memakai jimat.

Semoga dengan info dari saya dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan bagi Anda. Wassalamualaikum Wr Wb.

Jimat

Jenis-Jenis Rajah Pengasihan

Rajah Pengasihan – Berbicara tentang sebuah pegangan atau yang sering kita kenal dengan Jimat, tentu ada banyak kalangan yang belum tau tentang apa isinya jimat tersebut?. Kebanyakan sebuah jimat yang berbentuk gulungan, lipatan kulit, kertas, atau kain pasti berisi kumpulan rajah yang disatukan.

Nah, Apa Itu Rajah?

Rajah adalah kumpulan tulisan huruf, angka, simbol dan gambar tertentu. Serta pastinya hanya dimengerti oleh ahli hikmah dan perancangnya. Tulisan Rajah memiliki berbagai macam jenis, sesuai dengan fungsi atau kegunaan.

jimat

Azimat / Rajah bukan merupakan sebuah rangkain huruf atau tulisan yang ditulis di atas selembar kertas atau kain atau media lainnya. Akan tetapi rajah merupakan sebuah tulisan yang memiliki makna khusus yang mendalam . Setiap garis coretan, simbol, sandi sandi, gambar, huruf dan angka yang di dalamnya memiliki makna tertentu yang umumnya hanya dipahami oleh orang-orang yang mempelajari ilmu hikmah dan Guru Ilmu Hikmah.

Rajah sendiri mempunyai berbagai macam jenis bentuk dan manfaat. Salah satu rajah yang paling dicari adalah rajah pengasihan yang mempunyai banyak manfaat seperti untuk asmara dan kerezekian.

Lantas Apa Itu Rajah Pengasihan ?

Rajah Pengasihan merupakan jenis rajah yang memiliki manfaat khusus sebagai pengasihan. Rajah inilah yang paling banyak di cari orang untuk membantu memperlancarkan hajat mereka.

Berikut ini manfaat rajah pengasihan yang patut Anda ketahui;

  1. Meningkatkan pancaran kewibawaan pemakainya, sehingga akan lebih dihormati oleh banyak orang.
  2. Membantu Menundukkan hati wanita / pria yang dicintai dengan usaha Anda sendiri.
  3. Energi Rajah ini membantu Anda meningkatkan keberanian Anda untuk Menaklukkan hati pasangan yang kurang peka terhadap Anda
  4. Mengembalikan perasaan seseorang yang pernah mencintai
  5. Ketika Anda sudah menggunakan rajah pengasihan ini, setiap kepergian Anda selalu dirindukan dan kedatangan Anda di nantikan.
  6. Mengubah perasaan benci lawan jenis Anda menjadi cinta

Dan masih banyak manfaat serta khasiat rajah pengasihan yang bisa Anda rasakan. Namun, tidak menutup kemungkinan manfaat lain bisa Anda rasakan.

Jenis – Jenis Rajah Pengasihan

Berikut ini beberapa jenis rajah pengasihan yang dibedakan berdasarkan manfaat-manfaatnya.

1. Rajah Pengasihan Untuk Memikat Hati Lawan Jenis

Rajah ini mempunyai manfaat khusus sebagai sarana untuk memikat hati lawan jenis. Karena dalam perancangannya, sudah di tulis berbagai macam doa, simbol dan angka yang mempunyai daya pengasihan khusus untuk mengubah hati seseorang yang benci menjadi cinta kepada Anda.

2. Rajah Pengasihan Untuk Keharmonisan Rumah Tangga

Kemudian, rajah satu ini biasanya diletakan pada tembok kamar atau ruang tamu. Rajah ini mempunyai energi untuk meredam emosi yang timbul dalam rumah tangga seseorang. Pemakai sarana ini kebanyakan adalah para pasangan yang ingin mempunyai rumah tangga yang harmonis bebas dari pertengkaran.

3. Rajah Pengasihan Untuk Meningkatkan Kewibawaan

Nah, pada rajah ini. Motif tulisan rajah mengandung energi yang bisa membuat pemakainya mempunyai pancaran kewibawaan yang tinggi. Sarana ini biasanya digunakan oleh para pejabat, pemimpin dan orang yang ingin cepat naik jabatan.

4. Rajah Pengasihan Untuk Pelaris dagangan

Kemudian pada rajah selanjutnya adalah untuk pelaris dagangan. Rajah ini banyak dicari orang yang ingin usahanya ramai dan berkembang. Hal ini dikarenakan energi dari rajah ini mempunyai kemampuan untuk menarik pelanggan datang pada usaha Anda.

Itulah beberapa jenis rajah pengasihan yang ada di masyarakat. Semoga penjelasan diatas bisa membantu Anda dalam menentukan rajah mana yang cocok digunakan.

Sebenarnya, masih ada jenis rajah yang wajib anda ketahui. Jenis kali ini dibedakan berdasarkan materi dan motif yang terdapat pada rajah tersebut.

Rajah Pengasihan Berdasarkan Bentuk

Jenis rajah sendiri bisa dibedakan dari banyak aspek, mulai dari jenis bahan rajah, dan jenis motifnya.

Jenis Bahan

1. Media Kain suci

Penggunaan media ini banyak digunakan seseorang yang ingin merasakan manfaatnya dengan cepat. Untuk penerapanya, biasanya ditulis di baju, kain putih dan sebagainya.

2. Media Kulit Hewan

Untuk rajah pengasihan yang di tulis pada kulit hewan merupakan rajah yang paling kuat energinya. Kenapa? karena kulit hewan sendiri sudah memiliki daya magis luar biasa. Apalagi jika dikombinasikan dengan rangkaian rajah pengasihan. Contoh kulit yang paling dicari adalah dari kulit kijang, harimau dan kerbau landoh.

3. Media Benda Bertuah

Nah, untuk media satu ini penulisannya sedikit lebih susah. Karena media yang digunakan adalah benda bertuah, contohnya paku, patung, tasbih, cincin, gelang dan masih banyak lainnya. Untuk manfaatnya juga sangat besar, namun untuk mencari media ini yang sedikit susah.

4. Media Kertas

Kemudian, untuk media rajah yang satu ini sangat mudah di dapat dan cukup praktis. Rajah ini biasanya diberikan oleh guru hikmah kepada murid-muridnya yang mencapai ratusan. Kemudian, rajah dengan media kertas juga bisa dibuat oleh orang biasa, namun untuk segi energinya dan manfaat belum bisa dipastikan. Bisa jadi hanya berupa kertas bertulis rajah biasa tanpa manfaat.

Rajah Pengasihan

Jenis Motif

Didalam jenis rajah pengasihan, ada beberapa perbedaan motif atau rangkaian tulisan tersebut. Hal tersebut dipengaruhi oleh keahlian perancangnya, karena setiap guru hikmah pasti mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Contohnya ahli ilmu kebatinan dan ahli wirid.

1. Motif Kebatinan

Didalam motif ini perancangan rajah ditujukan agar pemakainya memiliki kemampuan kebatinan yang berhubungan dengan pengasihan. Biasanya rajah yang demikian akan menghasilkan hawa panas di sekitar tubuh.

2. Motif Wirid

Untuk motif rajah ini, ahli hikmah merancang rajah agar pemakainya memperoleh berkah layaknya orang yang sudah melakukan wirid panjang.

3. Motif Campuran

Nah, dalam motif yang satu ini merupakan gabungan antara banyak motif dalam satu tulisan rajah. Dipercaya banyak kalangan mampu menyimpan tuah yang lebih kuat daripada motif lainnya.

Itulah beberapa Jenis Rajah pengasihan yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, ketika Anda ingin mecari sebuah sarana rajah atau jimat pengasihan. Anda lebih mudah memilih sarana yang cocok bagi Anda.

Hukum Menggunakan Rajah

Mengenai hukum menggunakan rajah sebenarnya masih menjadi perbincangan banyak orang. Apalagi bagi orang awam yang fanatik tentu akan melarang penggunaan rajah pengasihan.

Padahal jika diteliti lebih jauh, penggunaan rajah ini diperbolehkan. Alasanya adalah isi dari rajah adalah rangkaian tulisan ayat-ayat ALLAH dan isinya pun doa-doa mahabbah.

NAMUN, Anda harus ingat bahwa menggunakan rajah bisa menjadi dilarang alias Haram, hal ini bisa terjadi jika Anda mempercayai bahwa semua manfaat berasal dari kekuatan selain Allah SWT.

Saran saya, silahkan niatkan dengan benar, gunakan juga dengan benar dan jangan takabur. Tetaplah meminta dan memohon kepada Tuhan agar semua masalah Anda cepat selesai.

Cara Mendapatkan Rajah Pengasihan

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang rajah pengasihan bisa Anda baca pada halaman Jimat & Rajah.

Atau jika Anda masih bingung silahkan konsultasikan masalah Anda pada Mbk Devi pada nomor +62816577880. InsyaAllah mbk devi bisa memberikan saran pada Anda untuk mencari seorang guru yang cocok.

Demikian penjelasan saya tentang jenis-jenis rajah pengasihan yang ada di Indonesia. Semoga dengan penjelasan ini bisa menjadi ilmu bermanfaat bagi kita semua. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pusat Jimat

Kajiman – Buah Pikir Masyarakat Jawa

Dengan adanya berbagai lapisan masyarakat Jawa, maka timbul hasil pikiran yang banyak. Namun hari beberapa hasil pikiran yang ada, semuanya dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu kajiman, kanoman, dan kasepuhan.

Yang disebut sebagai kelompok adalah jalan pikiran yang ada di masyarakat Jawa. Dan ketiga aliran kepercayaan ini memang ciri khas dan perbedaannya sedikit saja, tetapi perbedaan-perbedaan itu jelas sekaIi nampak.

Aliran Ilmu Kejawen

Dari ajaran-ajaran dan pemahaman yang berlaku dalam masyarakat Jawa, maka dari sekian banyak aliran kepercayaan dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu:

Kajiman

ilmu yang mempelajari keberadaan jin dan makhluk halus sebagai patrner (teman) kerja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai bentuk keperluan manusia. Manusia bisa dikatakan memperbudak makhluk halus bangsa jin dan setan.

Kanoman

ilrnu atau pemahaman yang mempelajari keberadaan makhluk halus bangsa jin yang bisa dimanfaatkan, kekuatan alam dari suatu benda, segala kekuatan yang memiliki sifat gaib.

Kasepuhan

ilmu atau pemahaman tentang keberadaan manusia secara utuh dan sempurna. Dalam pemahaman ini maka pelaku ditujukan untuk memiliki hidup yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya.

Dalam pemahaman ilmu kasepuhan, maka pelaku dituntut untuk lebih sumeleh (pasrah) kepada Maha Pencipta.

Lantas, Kajiman Sesungguhnya Itu Apa?

Kajirnan adalah berasal dari kata ka-jim-an. Dalam tata bahasa Jawa, maka ·ka-(kata bend a)-an berarti sebuah kata sifat yang menunjukkan hubungan erat atara dua belah pihak. Kajiman sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari keberadaan makhluk halus bangsa jin sebagai mitra kerja manusia dalam menjalani kehidupan di dunia.

Penerapan ilmu kajiman dalam masyarakat Jawa memang tak lepas dari keberadaan makhluk halus sebagai media dalam segala hal. Selain memahami keberadaan makhluk halus sebagai media dalam segala hal yang bersifat gaib, kepercayaan ini juga memahami keberadaan benda bertuah.

Posisi benda bertuah dalam aliran kepercayaan kajiman menjadi sebuah benda yang memang dianggap memiliki manfaat, tuah, makna, dan peranan penting.

Kajiman

lmu kajiman oleh sebagian besar penganut aliran kasepuhan dianggap sebagai ilmu “kanibal”, karena mempelajari dan memanfaatkan bangsa jin, tenaga dalam, benda bertuah, dan masih mempercayai adanya Tuhan.

Banyak masyarakat Jawa yang menggunakan makhluk halus sebagai media dan mempercayakan keberadaan manfaat benda-benda bertuah, tetapi tidak mengakui bahwa mereka berada dalam kepercayaan kajiman.

Baca Juga: Batu Bertuah Sebagai Sarana Keberhasilan Hajat

Hubungan Antara Manusia Dengan Mahluk Lainnya

Kajiman tidak bisa lepas dari hubungannya dengan makhluk halus. Bentuk dari makhluk halus  yang dimaksud adalah berbagai jenis, termasuk jin dan setan atau iblis.Bentuk dari hubungan yang dijalin oleh manusia dengan makhluk halus ini adalah bentuk sebuah kerja sarna. Makhluk halus dianggap sebagai pembantu manusia dan dianggap sebagai mitra kerja.

Jika membutuhkan suatu bantuan yang berbentuk kerjasama, maka sang ritualis memulai permohonan dengan menyajikan beberapa piranti (uba rampe) sebagai syarat utama dan mutlak diperlukan.

rscn1584
Sesaji adalah salah satu “ubo rampe” ilmu kajiman

Uba rampe (sesaji) ini memiliki fungsi sebagai makanan makhluk halus. Bentuk kerjasama ini tentunya merupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan pada kedua belah pihak. Pihak manusia mendapat pertolongan dan pihak makhluk halus mendapatkan makanan berupa sesaji yang dipersembahkan.

Kajiman sebagai ilmu pengetahuan, merupakan sebuah wadah yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia gaib. Dalam pengertiannya, manusia akan menjadi salah satu anggota dari makhluk halus itu sendiri dan menjadi salah satu bagian dari makhluk halus.

Makhluk halus menjadi penjaga manusia Anggapan yang ada di dalam pikiran ritualis adalah dengan memiliki penjaga yang akan menjaganya, maka ia akan merasa lebih tenang”. Penjaga yang dimaksudkan menjaga dari segala kemungkinan adanya gangguan yang akan datang kepada manusia.

Pentingnya Khodam Penjaga dalam Aliran Kajiman

Untuk mengatasi hal-hal yang gaib, maka manusia  harus melakukannya dengan hal yang gaib pula. Untuk itulah manusia harus memiliki penjaga yang akan menjaganya dalam setiap tempat dan waktu.

Cara mengatasi suatu masalah yang dilakukan oleh makhluk halus dalam melayani majikannya, punya cara sendiri-sendiri. Cara satu makhluk haIus dengan makhluk halus lainnya memiliki perbedaan dan kesamaan.

mustika-ular

Makhluk halus yang berperan sebagai penjaga merupakan pemahaman pikiran yang menjadi dasar sebuah aliran kajiman. Disebut sebagai kajiman karena memiliki bentuk kerjasama dengan makhluk halus dalam bentuk bantuan. Dari pemahaman pikiran ini, kemudian ritualis ada yang menuntut adanya kekuatan gaib di dalam dirinya.

Orang yang menjalani ritual dan kepercayaan ilmu kajiman akan memasang kekuatan-kekuatan tersebut di dalam dirinya dan akan menjadikan diri ritualis sebagai tempat atau hunian dari makhluk halus yang dipercaya akan menjaganya.

Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa piranti sesaji yang dianggap perlu untuk mencapai keinginan. Benda bertuah sebagai susuk Ritualis yang mendalami ilmu kajiman tidak hanya 1 dalam lingkup ekonomi sedang saja, tetapi di kalangan elit pun masih ada yang menjalani ritual untuk mendapatkan ilmu tertentu yang ditujukan bagi keselamatan.

Baca Juga: Hukum Menggunakan Mantra Jawa dan Sesaji

Susuk Adalah Sarana Yang lahir dari Aliran Kajiman

Susuk adalah jenis benda bertuah yang dimasukkan ke dalam diri manusia sebagai penjaga dan benteng dari orang yang dipasanginya. Susuk bisa berupa berbagai benda yang memang dianggap dan dipercaya memiliki kekuatan jika dipasang pada diri manusia.

Cara yang dilakukan ini biasanya dapat dilihat dengan jelas pada saat pemasangan. Benda dipasang di bagian tertentu pada tubuh manusia hanya dengan menekanya ke kulit, maka benda tersebut seperti menghilang, dan memasuki bagian badan tersebut.

Fenomena sebenarnya yang terjadi adalah benda tersebut tidak masuk ke dalam badan manusia, tetapi hanya kekuatan gaibnya saja. Bisa dibayangkan jika benda tersebut berada dalam badan manusia, akan mengganggu beberapa fungsi tubuh.

Fenomena yang terjadi adalah: Benda tersebut merupakan benda bertuah. Di dalamnya terdapat makhluk halus yang menjadi penjaga benda bertuah yang disebut sebagai isi dari benda tersebut. lsi dari benda bertuah ini masuk ke dalam bagian yang telah ditentukan oleh pemasang susuk. Kemudian benda sebagai susuk berada di bawah kekuasaan makhluk halus tersebut.

Untuk rnelepaskan susuk ini dibutuhkan sebuah kernarnpuan yang berada di atas kernarnpuan rnakhluk halus yang rnenjadi isi dari benda tersebut. Susuk yang paling sering dipasang antara lain berbentuk benda sebagai berikut:

  1. Samber iler (digunakan sebagai susuk untuk pernikat lawan jenis)
  2. Intan (digunakan untuk rnernberikan kekuatan kekebalan)
  3. Logam tertentu (digunakan untuk kekebalan)
  4. Emas (pengasihan)
  5. Dan masih banyak lainnya

Keberadaan ilmu Kajiman Kajiman adalah jenis pengetahuan yang sering diartikan sebagai jalan pikiran rnanusia untuk rnenguasai sebuah ilrnu yang berhubungan dengan rnakhluk halus. Dalarn dunia spiritual orang Jawa, maka keberadaan jalan kajirnan ini disebut sebagai sebuah cara untuk rnendekatkan diri dengan hal-hal yang bersifat halus.

batu-sulaiman

Ilrnu kajiman bisa dikatakan ada sebelurn bangsa Indonesia rnengenal adanya agarna, tetapi telah rnengenal adanya kepercayaan-kepercayaan (polytheisrne). Dalarn kepercayaan ini, adanya kekuatan gaib yang rnenguasai suatu daerah dianggap sebagai Tuhan, sedangkan jurnlah dari Tuhan itu sendiri adalah banyak. Namun Ini adalah Salah besar menurut saya, itu menurut saya.

Baca Juga: Kejawen Bukan Sebuah Agama

Kepercayaan yang ada dalarn pikiran rnanusia  pada jaman dahulu rnernang tidak diragukan lagi terhadap makhluk halus dan benda-benda yang dianggap bertuah. Seperti di Jawa, maka kepercayaan terhadap makhluk halus dan beberapa benda bertuah hingga saat ini masih dianggap sebagai kepercayaan atau aliran kepercayaan kejawen. Pada dasarnya pendapat tersebut masih kurang lengkap dan masih menggunakan pandangan sempit.

Kajirnan merupakan salah satu budaya yang memang menjadi bagian dari Kejawen, tetapi lingkupnya tidak hanya berada di lingkungan suku Jawa saja. Banyak suku lainnya yang menggunakan sistem belajar untuk menguasai kekuatan gaib dengan jalan yang sama.

Pada jaman sekarang, kepercayaan ini disebut sebagai kepercayaan terhadap jin, setan, atau makhluk halus yang menghuni atau menguasai suatu tempat. Namun ada kalanya makhluk halus tersebut berada dalam suatu benda atau di dalam benda bertuah.

Ciri-Ciri Ilmu Kajiman

Lingkup ilmu kajiman Kajiman adalah jenis aliran yang memahami keberadaan  jin atau makhluk halus sebagai titik akhir dalam pencarian kemampuan. Dalam hal ini untuk mencari kemampuan dalam aliran kajiman, akan selalu bergelut dan berhubungan dengan makhluk halus.

edit-1
Ritual Untuk Mendengarkan Suara Mahluk dan Alam Semesta

Dalam penerapan kajiman yang sebenarnya, lingkup yang ada dalam ilmu kajiman memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ada pendapat bahwa keberadaan makhluk halus yang akan memberikan kemapuan. Karena ilmu kajiman melibatkan diri manusia dengan makhluk halus, maka saat pengucapan mantera, doa, atau sejenisnya  Penguasaan ilmu kajiman akan mudah dipelajari dan memakan waktu yang singht dalam penguasaannya. Hal ini dikarenakan bagi makhluk halus yang dipuja akan memberikan kemampuan atau kekuatan secara cepat, apalagi jika didukung dengan sesaji yang lengkap dan berkelas.

Baca Juga: Macam-Macam Ilmu Supranatural Islam Kejawen

Kemampuannya terbatas dan memiliki jangkauan yang terbatas pula. Kemampuan yang dimiliki o leh orang yang menguasai ilmu kajiman memiliki batas, yaitu dapat dikalahkan oleh orang yang memiliki  kemampuanmengalahkan jin, contohnya menggunakan ajian Kulhu Geni.

Itulah informasi seputar ilmu Kajiman, semoga Anda bisa mengambil hikmah ilmu ini dengan bijak. Dan pesan saya, jangan menilai segala sesuatu hanya dengan satu sudut pandang saja. melainkan pandanglah dengan banyak sudut pandang.

Dengan begitu Anda bisa menemukan Arti yang hakiki. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya.

CATATAN: Semua artikel yang saya sampaikan diatas semata-mata hanya sebagai ilmu pengetahun saja. Dan, saya tidak menyarankan Anda untuk mengikuti atau mempraktekan semua apa yang saya sampaikan. Namun, jika Anda tidak keberatan silahkan saja.

Dan ketika Anda mendapatkan kesalahan pembelajaran atau salah langkah, saya tidak berkenan membantu Anda. Semoga Apa yang saya sampaikan pada catatan ini bisa Anda fahami.

Perkembangan Aliran Islam Kejawen

Aliran Islam Kejawen – Aliran ini merupakan hasil alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan nilai-nilai agama islam. Ciri khas aliran ini adalah doa-doa yang diawali basmalah dan dilanjutkan kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan dua kalimat sahadad. Aliran Islam Jawa tumbuh syubur di desa-desa yang kental dengan kegiatan keagamaan (pesantren yang masih tradisional).

Sebelum islam masuk, masyarakat jawa memang menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual untuk mendapatkan kemampuan suparantural. Nah, setelah islam masuk khususnya pada zaman Walisongo. Para penyebar ajaran islam di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa tersebut, melainkan memanfaatkannya sebagi senjata dakwah.

Aliran Islam Kejawen

Para Wali menyusun ilmu-ilmu Gaib dengan tatacara lelaku yang lebih islami, misalnya puasa, wirid mantra bahasa campuran arab-jawa yang intinya adalah do’a kepada Allah. Mungkin alasan mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya berbahasa Arab adalah agar orang jawa tidak merasa asing dengan ajaran-ajaran yang baru mereka kenal.

Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said). Beliau inilah yang paling banyak mewarnai paham islam-kejawen yang dianut orang-orang jawa saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian dan budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah satu kendaran Sunan Kali Jaga dalam penyebaran ajarannya adalah melalu tembang / kidung.

Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung ajaran ketuhanan dan tasawuf yang sangat berharga. Ajaran islam yang luwes dan menerima berbagai perbedaan.
Bahkan Sunan Kali Jaga juga menciptakan satu kidung yang menurut saya bisa disebut sebagai Ilmu Supranatural, karena ternyata orang yang mengamalkan kidung ini memiliki berbagai kemampuan supranatural.

Bagaimana kita menyikapi Aliran Islam Kejawen ini?

Mungkin Anda pernah mendengar kalau mempercayai aliran kejawen adalah musyrik. Nah, sekali lagi saya tekankan. Aliran kejawen bukanlah agama, melainkan tradisi atau budaya masyarakat jawa tentang tata cara menghormati alam dan Tuhan.

Oleh karena itu, Anda tentu faham mana yang baik dan buruk. Semoga dengan pemikiran yang benar anda akan menemukan mana yang bermanfaat bagi Anda.

Untuk Anda yang masih bingung silahkan ajukan pertanyaan pada halaman Tanya Jawab

Aliran Kejawen Sapto Darmo

Aliran Kejawen Sapto Darmo merupakan salah satu aliran kejawen yang sangat besar. Seperti yang saya bahas secara singkat pada Pembahasan Macam-macam Aliran Ilmu Kejawen kemarin, bahwa Ajaran Sapto Darmo adalah ajaran yang mengajarkan tentang 7 Kewajiban.

Lalu, seperti apa dan bagaimana ajaran-ajaran Sapto Darmo bagi para penganutnya? Berikut penjelasannya secara ringkas.

Tujuh Kewajiban Suci ( Aliran Kejawen Sapto Darmo )

Penganut Sapto Darmo meyakini bahwa manusia hanya memiliki tujuh kewajiban atau disebut juga tujuh wewarah suci, yaitu:

  • Setia dan tawakkal kepada Pancasila Allah (Mahaagung, Maharahim, Mahaadil, Mahakuasa, dan Mahakekal).
  • Jujur dan suci hati menjalankan undang-undang negara.
  • Turut menyingsingkan lengan baju menegakkan nusa dan bangsa.
  • Menolong siapa saja tanpa pamrih, dilakukan atas dasar cinta kasih.
  • Berani hidup atas kepercayaan penuh pad a kekuatan diri sendiri.
  • Hidup dalam bermasyarakat dengan susila dan disertai halusnya budi pekerti.
  • Yakin bahwa dunia ini tidak abadi, akan tetapi berubahubah (angkoro manggilingan).

Panca Sifat Manusia Dalam Ajaran Sapto Darmo

Menurut Sapto Darmo, manusia harus memiliki lima sifat dasar, yakni:

  1. Berbudi luhur terhadap sesama umat lain.
  2. Belas kasih (welas asih) terhadap sesama umat yang lain.
  3. Berperasaan dan bertindak adil.
  4. Sadar bahwa manusia dalam kekuasaan (purba wasesa) Allah.
  5. Sadar bahwa hanya rohani manusia yang berasal dari  Nur Yang Mahakuasa, yang bersifat abadi.

Konsep tentang Alam

Sedikit berbeda dengan Filsafat Jawa Tentang Alam, Konsep alam dalam pandangan Sapto Darmo meliputi tiga jenis alam sebagai berikut:

  1. Alam wajar, yaitu alam dunia sekarang ini.
  2. Alam abadi, yaitu alam langgeng atau alam kasuwargan. Dalam terminologi Islam, maknanya mendekati alam akhirat.
  3. Alam halus, yaitu alam tempat roh-roh yang gentayangan (berkeliaran) karena tidak sanggup langsung menuju alam kasuwargan. Roh-roh tersebut berasal dari manusia yang selama hidup di dunia banyak berdosa.
  4. Konsep Peribadatan Konsep ibadah dalam Sapto Darmo tercermin pada ajaran mereka tentang sujud dasar. Sujud dasar ini terdiri dari tiga kali sujud menghadap ke timur. Sikap duduk dilakukan dengan kepala ditundukkan sampai ke tanah, mengikuti gerak naik sperma yakni dari tulang tungging ke ubun-ubun melalui tulang belakang, kemudian turun kembali. Amalan ‘seperti ini dilakukan sebanyak tiga kali. Dalam sehari semalam, pengikut Sapto Darmo diwajibkan melakukan sujud dasar setidaknya satu kali, sedangkan selebihnya dinilai sebagai keutamaan.

Menyatu dengan Tuhan

Sama dengan konsep Ketuhanan pada kejawen lainnya. Sebagai hasil dari amalan sujud dasar, mereka meyakini dapat menyatu dengan Tuhan dan menerima wahyu tentang hal-hal gaib. Mereka juga meyakini bahwa orang yang sudah menyatu dengan Tuhan bisa memiliki kekuatan besar (dahsyat) yang disebut sebagai atom berjiwa, akal menjadi cerdas, dan dapat menyembuhkan atau mengobati berbagai penyakit.

Hening

Hening adalah salah satu ajaran Sapto Darmo yang dilakukan dengan cara menenangkan semua pikiran seraya mengucapkan, “Allah Hyang Maha Agung, Allah Hyang Maha Rahim, Allah Hyang Maha Adil. ”  Orang yang berhasil dalam melakukan hening akan dapat melakukan hal-hal yang luar
biasa, antara lain:

  1. Melihat dan mengetahui keluarga yang tempatnya jauh,
  2. Mampu melihat arwah leluhur yang sudah meninggal, Dapat mendeteksi suatu perbuatan,  jadi dikerjakan atau tidak,
  3. Dapat mengirim atau menerima telegram rasa,
  4. Melihat tempat yang angker untuk dihilangkan keangkerannya, dan
  5. Bisa Menerima wahyu atau berita gaib.

Racut

Inti dari ajaran dan praktik racut adalah memisahkan rasa, pikiran, atau roh dari jasad tubuhnya untuk menghadap Allah, kemudian kembali ke tubuh asalnya setelah tujuan yang diinginkan tercapai. Caranya, setelah melakukan sujud dasar, pelaku kemudian membungkukkan badan dan tidur membujur dalam arah timur-barat dengan kepala berada di bagian timur, posisi tangan dalam keadaan bersedekap di atas dada (sedekap saluku tunggal), dan harus mengosongkan pikiran. Kondisi tubuh di mana akal dan pikirannya kosong sementara roh berjalan-jalan itulah yang dituju dalam racut, atau disebut juga kondisi mati sajroning urip Atau yang sering disebut dengan meraga sukma.

Simbol-Simbol

Mengenai simbol-simbol, ada empat simbol pokok yang digunakan dalam aliran kebatinan Sapto Darmo, yaitu: Aliran Kejawen

  1. Gambar segi empat, yang menggambarkan manusia seutuhnya.
  2. Warna dasar hijau muda pada gambar segi empat, yang melambangkan sinar cahaya Allah.
  3. Empat sabuk lingkaran dengan warna yang berbeda-beda, yaitu hitam melambangkan nafsu lauwamah, merah melambangkan nafsu ammarah, kuning melambangkan nafsu sauwiyah, dan putih melambangkan nafsu muthmainnah.
  4. Vignette Semar (gambar arsir Semar) melambangkan budi luhur. Genggaman tangan kiri melambangkan roh suc, pusaka Semar melambangkan kekuatan sabda suci, sedangkan kain kampuh berlipat lima (wiron limo) melambangkan taat kepada Pancasila Allah.

Memang Para penganut Sapto Darmo mendasarkan apa saja yang dilakukan sebagai suatu ibadah, baik makan, tidur, maupun aktivitas-aktivitas lainnya.

Akan tetapi, ibadah utama yang wajib dilakukan adalah sujud, racut, hening, dan ulah rasa. Sujud adalah ibadah menyembah Tuhan, sekurang-kurangnya dilakukan sekali sehari. Racut adalah ibadah menghadapnya roh sud manusia ke Hyang Maha Kuwasa.

Dalam ibadah ini, roh suci terlepas dari raga manusia untuk menghadap ke alam langgeng / surga. Ibadah ini sebagai bekal perjalanan roh setelah kematian. Hening adalah semadi atau mengosongkan pikiran dengan berpasrah atau mengikhlaskan diri kepada Sang Pencipta. Sedangkan, ulah rasa adalah proses relaksasi untuk mendapatkan kesegaran jasmani setelah bekerja keras/olahraga.

Ajaran Sapto Darmo tidak membicarakan surga dan neraka, tetapi mempersilakan para penganutnya untuk melihat sendiri adanya surga dan neraka tersebut dengan cara racut. Kejahatan, kesemena-menaan, dan sebagainya mencerminkan neraka dengan segenap reaksi yang ditimbulkannya. Begitu juga dengan kebaikan, seperti bersedekah, mengajarkan ilmu, dan menolong sesama, mencerminkan surga.

Ajaran Sapto Darmo lebih fokus pada pengembangan budi pekerti yang saat ini semakin terdegradasi di negeri kita. Berbagai penyimpangan, seperti tawuran antarpelajar, pemerkosaan terhadap anak-anak dan perempuan, serta perdagangan manusia terjadi hampir setiap hari. Semua catatan penyimpangan akan terus bertambah dan barangkali bisa menjadi daftar panjang tak berkesudahan.

Belum lagi jika ditambah dengan tindak korupsi yang dilakukan para pejabat negeri ini. Nah, salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan terus menumbuh kembangkan budi pekerti sebagaimana yang dilakukan oleh para penganut aliran kejawen, Sapto Darmo.

Demikianlah sedikit penjelasan ringkas tentang ajaran Sapto Darmo, semoga memberikan Anda pandangan yang benar tentang Aliran Kejawen. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi pada Pembahasan selanjutnya. Wassalamualaikum Wr Wb.

CATATAN = Saya (Ki Bagus Wijaya) Tidak mengajarkan Ajaran Sapto Darmo dan Tulisan saya ini hanya sebatas Pengetahuan saja. Jika Anda Meyakini tentang Ajaran Sapto Darmo ini, itu adalah Hak Anda. Sekali lagi, saya tidak menyediakan Fasilitas atau Wadah Apapun yang berkenaan dengan ajaran ini. Saya memandang Semua Ajaran Kejawen hanya sebatas Kebudayaan dan Tradisi Saja. 

Mengenal Aliran Ilmu Kejawen Yang Ada Di Indonesia

Aliran Ilmu Kejawen – Pada Pembahasan sebelumnya kita telah membahas secara panjang lebar mengenai seluk beluk mistik kejawen hingga para tokoh mistik kejawen beserta ajaran-ajarannya.
Namun, tak lengkap rasanya jika kita tidak mengenal aliranaliran kejawen yang ada di nusantara. Untuk itulah, pada bab ini, secara khusus kita akan membahas mengenai hal tersebut.

Aliran Ilmu Kejawen

Dari sekian banyak aliran kejawen yang masih dan pernah eksis di Tanah lawa, ada lima aliran kejawen yang paling besar dan terkenal, yakni Sapto Darmo, Hardapusara, Susila Budi Darma (Subud), Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu), dan Paguyuban Sumarah. Siapakah mereka dan seperti apa ajaran-ajaran mereka?

Aliran – Aliran Ilmu Kejawen yang ada di Indonesia

Aliran Kejawen Sapto Darmo

Sapto Darmo atau Sapta Darma merupakan salah satu Aliran Ilmu Kejawen yang cukup besar. Sapto Darmo adalah yang termuda dari kelima gerakan kebatinan terbesar di Jawa yang didirikan pada tahun 1955 oleh seorang guru agama bernama Hardjosaputro, yang kemudian mengganti namanya menjadi Panuntun Sri Gutomo.

Berbeda dengan keempat organisasi lain yang akan kita bahas pada bab ini, Sapto Darmo beranggotakan orang-orang dari daerah pedesaan dan para pekerja kasar yang tinggal di kota-kota.

Kendati demikian, para pemimpinnya hampir semua priyayi. Buku yang berisi ajarannya adalah kitab Pewarah Sapto Darmo. Nama Sapto Darmo diambil dari bahasa Jawa, sapto yang berarti tujuh dan darmo yang berarti kewajiban suci. Jadi, Sapto Darmo artinya tujuh kewajiban suci.

Selengkapnya tentang ajaran sapto darmo silahkan klik Halaman Aliran Kejawen Sapto Darmo.

Aliran Kejawen Hardapusara

Hardapusara adalah Aliran Ilmu Kejawen yang tertua di antara kelima aliran kejawen terbesar di Tanah Jawa. Aliran ini didrikan pada tahun 1895 oleh Kyai Kusumawicitra, seorang petani di Desa Kemanukan, dekat Purworejo.

Konon, ia mendapatkan ilmu dengan menerima wangsit dan ajaran- ajarannya semula disebut kawruh kasunyatan gaib. Mulamula, para pengikutnya adalah para priyayi dari Purworejo dan beberapa kota lain di daerah Bagelan.

Aliran ini dahulu pernah berkembang dan mempunyai cabang-cabangnya di berbagai kota di Jawa Tengah, Jawa timur, dan Jakarta. Jumlah anggotanya konon sudah mencapai beberapa ribu orang. Ajaran-ajarannya termaktub dalam dua buah buku yang oleh para pengikutnya sudah hampir dianggap keramat, yaitu Buku Kawula Gusti dan Wigati.

Aliran Kejawen Susila Budhi Dharma (Subud)

Salah satu Aliran Ilmu Kejawen terbesar lainnya yang ada di Tanah Jawa adalah Susila Budhi Dharma atau yang disingkat dengan SUBUD. Aliran ini didirikan pada tahun 1925 di Semarang dan pusatnya berada di Jakarta. Aliran Susila Budhi Dharma ini tidak mau disebut budaya kebatinan. Mereka menamakan diri “pusat latihan kejiwaan”.

Aliran kebatinan yang beranggotakan ribuan orang ini tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia dan mempunyai cabang di luar negeri. Para pengikutnya berasal dari berbagai negara, ada orang Asia, Eropa, Australia, dan Amerika.

Doktrin ajaran aliran ini dimuat dalam buku berjudul Susila Budhi Dharma. Selain itu, aliran ini juga menerbitkan majalah berkala bernama Pewarta Kejiwaan Subud. Salah satu aliran kepercayaan asli Indonesia bernapaskan Islam kejawen ini sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Jauh sebelum era globalisasi dan pasar bebas, Susila Budhi Dharma telah tersebar di delapan puluh negara dengan anggota dua puluh ribu orang. Susila Budhi Dharma didirikan oleh almarhum R.M. Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo.

Aliran kejawen ini mulai menyebar ke luar negeri sejak tahun 1954, dibawa oleh seorang berkebangsaan Inggris yang beragama Islam, Husein Rofe. Sementara, Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo memulai lawatan ke luar negerinya pada tahun 1957, dan semasa hidupnya ia telah berpuluh-puluh kali berkunjung ke berbagai negara di dunia.

Aliran Kejawen Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu)

Pagguyuban Ngesti Tunggal atau lebih terkenal dengan nama Pangestu adalah sebuah budaya kebatinan lain yang cukup luas jangkauannya. Paguyuban ini didirikan oleh Soenarto, yang konon sekitar tahun 1932-1933 menerima wangsit yang oleh kedua orang pengikutnya dicatat kemudian diterbitkan menjadi buku Sasangka Djati.

Pangestu didirikan di Surakarta pada bulan Mei 1949. Anggotanya kini berjumlah 50.000 orang yang tersebar di berbagai kota di Jawa, terutama berasal dari kalangan priyayi. Namun demikian, anggota yang berasal dari daerah pedesaan juga banyak, khususnya yang tinggal di pemukiman transmigrasi di Sumatera dan Kalimantan.

Majalah yang dikeluarkan paguyuban ini adalah Dwijawara, yang merupakan tali pengikat bagi para anggotanya yang tersebar di seluruh nusantara. Asal-usul mengenai ajaran Paguyuban Ngesti Tunggal tidak terlepas dari riwayat hidup pendirinya, R. Soenarto Mertowardojo. Mertowardojo dilahirkan pada tanggal 21 April 1899 di desa Simo, Kabupaten Boyolali, Surakarta, sebagai putra keenam dari keluarga R. Soemowardojo.

Sejak kecil, ia tidak diasuh oleh orang tua kandungnya, tetapi dititipkan untuk tinggal dan dibesarkan oleh orang lain (dalam bahasa Jawa disebut ngenger). Di dalam buku Sabda-Sabda Pratama yang diterbitkan oleh Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Pangestu, dikatakan bahwa pada tanggal14 Februari 1932 , R. Soenarto menerima wahyu pertama ketika melakukan shalat daim. Shalat daim adalah doa terus-menerus untuk mencapai tingkat pengetahuan yang sempurna.

Aliran Kejawen Paguyuban Sumarah

Paguyuban Sumarah lahir di kota yang menjadi markas pemerintahan Republik Indonesia selama masa revolusi. Layaknya “bangsa” yang baru memproklamasikan diri, Sumarah tampil secara terbuka pada tahun 1945 meski baru menjadi sebuah organisasi resmi pada tahun 1950.

Gerakan ini dibayangkan dalam relung kesadaran kaum muda masa revolusi pada penghujung tahun 1940-an. Jika dilihat dari asalnya, akar Sumarah menghunjam pada pengalaman para mistikawan Jawa dari generasi yang termatangkan pada akhir Perang Dunia I, yaitu mereka yang telah mengenyam pendidikan Belanda.

Paguyuban Sumarah terorganisasi lewat gelombang perjuangan pemuda yang sama yang mengejawantahkan (menyebarkan kebudayaan jawa) bangsa ini. Paguyuban Sumarah merupakan organisasi besar yang dimulai sebagai suatu gerakan kecil, dengan pemimpinnya bernama R.Ng. Sukirno Hartono dari Yogyakarta.

la mengaku menerima wahyu pada tahun 1935. Pada kahir tahun 1940- an, gerakan itu mulai mengalami kemunduran, namun berkembang kembali pada tahun 1950 di Yogyakarta. Jumlah anggotanya kini sudah mencapai 115.000 orang, baik yang berasal dari golongan priyayi maupun dari kelas-kelas masyarakat lain.

Demikian ulasan saya tentang berbagai macam Aliran Ilmu Kejawen yang ada di Indonesia, sebenarnya masih banyak lainya, namun yang paling berpengaruh dan terkenal ada 5 diatas. Semoga dengan penjelasan saya dapat memberikan Anda ilmu yang bermanfaat. Wassalamualaikum

CATATAN = Saya (Ki Bagus Wijaya) Tidak mengajarkan Ajaran Kejawen dan Tulisan saya ini hanya sebatas Pengetahuan saja. Jika Anda Meyakini tentang Ajaran Kejawen ini, itu adalah Hak Anda. Sekali lagi, saya tidak menyediakan Fasilitas atau Wadah Apapun yang berkenaan dengan ajaran ini. Saya memandang Semua Ajaran Kejawen hanya sebatas Kebudayaan dan Tradisi Saja. 

Macam-Macam Ilmu Supranatural Islam Kejawen

Ilmu Supranatural dalam aliran Islam kejawen sendiri dikenal ada bermacam-macam jenisnya. Sedikitnya, ada enam ilmu supranatural dalam aliran Islam kejawen, yakni ilmu kanuragan, ilmu kewibawaan, ilmu trawangan, ilmu khodam, ilmu permainan, dan ilmu kesehatan.

Ilmu Supranatural Ilmu Kanuragan atau Ilmu Kebal

IImu kanuragan adalah ilmu yang berfungsi untuk bela diri secara supranatural. IImu ini mencakup kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan dan kemampuan untuk menyerang dengan kekuatan yang luar biasa. Contohnya, ilmu Asma’ Malaikat, Hizib Kekuatan Batin, Sahadad Pamungkas, dan lain-lain.

edit 5

Namun, ilmu kanuragan ini memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

  1. Pemilik ilmu Asma’ Malaikat mempunyai kelemahan jika diminumi racun hewan berbisa, ia akan meninggal
  1. Ilmu kebal Kulit Woyo mempunyai pantangan menyentuh daun kelor, baik disengaja maupun tidak  Jika dilanggar, tubuhnya akan menjadi sangat lemas dan tidak berdaya.
  1. Pemilik ilmu kebal Bandung Bondowoso mempunyai pantangan makan sayur rebung/sayur yang berasal dari bambu atau senjata emas yang tertancap di tanah.

Anda menginginkan belajar ilmu kebal atau ilmu kanuragan? Silahkan Klik Halaman Ilmu Kebal

Ilmu Kewibawaan dan Ilmu Pengasihan

IImu jenis ini berfungsi mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang lain. IImu Kewibawaan dimanfaatkan untuk menambah daya kepemimpinan dan menguatkan kata-kata yang diucapkan, sehingga orang lain semakin terkesan kepadanya dan ia disegani masyarakat, bahkan tak ada seorang pun yang berani melawan perintahnya.

KONSULTASI: DEVI (+62816577880)

Bisa dikatakan, bila Anda memiliki ilmu ini, Anda akan mudah mempengaruhi dan membuat orang lain menurut perintah Anda tanpa berpikir panjang. Sedangkan, ilmu pengasihan atau ilmu pelet adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah cinta, yakni membuat hati seseorang yang dituju menjadi simpati dan sayang. IImu ini banyak dimanfaatkan pemuda untuk membuat pujaan hati jatuh cinta kepadanya, membuatlawan yang berhati keras menjadi kawan yang mudah diajak berunding, serta memulangkan orang yang minggat.

Untuk Anda yang ingin mempunyai kewibawaan atau pengasihan silahkan Klik Halaman Wibawa

IImu Terawangan dan Meraga Sukma

IImu terawangan bisa digunakan untuk melihat masa depan, melihat bangsa gaib, ataupun berkomunikasi dengan bangsa gaib di mana pun berada. Sedangkan, ilmu meraga sukma adalah kelanjutan dari ilmu terawangan. Dalam ilmu terawangan, hanya mata batin saja yang berkeliaran ke mana-mana. Namun, jika sudah menguasai ilmu meraga sukma, seseorang bisa melepaskan sukma untuk melakukan perjalanan ke mana pun ia mau.

Ilmu Supranatural

Ada dua macam ilmu terawangan, yaitu ilmu terawangan dengan mata tertutup dan ilmu terawangan dengan mata terbuka.

  1. IImu terawangan dengan mota tertutup. Ilmu ini juga biasa disebut ilmu dengan mata hati, karena semua yang akan dilihat menggunakan mata hati. Atau, disebut pula ilmu batin karena memfokuskan penglihatan pada pangkal alis.

Jadi, pandangan difokuskan pada pangkal alis dengan mata tertutup, sehingga apa yang akan dilihat berubah-ubah, dan apabila ditunggu beberapa saat maka akan muncul bentuk yang hendak dilihat. Namun, kelemahan terawangan dengan mata tertutup adalah sering berhalusinasi, jadi harus ada bimbingan agar tidak salah dalam menerapkan ilmunya.

  1. lmu terawangan dengan mata terbuka. IImu ini biasa dis????but ilmu mata fisik, karena semua yang akan dilihat menggunakan mata terbuka atau mata fisiko IImu ini memfokuskan apa yang akan dilihat dengan memandang ke arah depan sambil membaca doa-doa tertentu, sehingga apa yang hendak dilihat benar-benar nyata seperti saat melihat alam. Adapun untuk berkomunikasi atau mendengarkan dan berbicara dengan dimensi lain, digunakan semua indra fisik, bukan dengan mata hati. Setelah tidak membaca doa-doa terawangan, mata akan normal kembali.

Mau belajar ilmu Terawangan dan Meraga sukma? Silahkan Klik Halaman Meraga Sukma

IImu Khodam

Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila orang tersebut bisa berkomunikasi secara aktif dengan khodam yang dimilikinya. Khodam adalah makhluk pendamping yang selalu mengikuti tuannya dan bersedia melakukan perintah-perintah tuannya. Ia berbeda dengan jin / setan, meskipun sama-sama berbadan gaib. Khodam tidak bernafsu dan tidak berjenis kelamin.

Belajar Komunikasi dengan khodam Klik Halaman Berteman Dengan Jin Muslim

IImu Permainan (Atraksi) 

Ilmu Atraksi Ini adalah ilmu supranatural yang hanya bisa digunakan untuk pertunjukan di panggung. Sepintas, ilmu ini mirip dengan ilmu kanuragan karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam, minyak panas,dan air keras. Namun, ilmu ini tidak bisa digunakan untuk bertarung dalam keadaan yang sesungguhnya. Selengkapnya Tentang Ilmu Atraksi silahkan hubungi kami pada nomor mbk nayla : 0816577880

IImu Kesehatan

Termasuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah (membersihkan saluran pernapasan), ilmu pengobatan, ilmu kuat seks, dan ilmu-ilmu supranatural lain yang berhubungan dengan fungsi biologis tubuh manusia.

Itulah enam jenis ilmu supranatural dalam aliran Islam kejawen. Semuanya merupakan ilmu yang berasal dari perpaduan antara nilai-nilai Islam dan budaya kejawen, sehingga dinamakan ilmu gaib Islam kejawen. Jika Kita mendalami ilmu-ilmu supranatural tersebut.

Maka kita akan mengetahui adanya unsur-unsur kejawen (misalnya ritual, laku puasa, tirakat, sesajen, dan lain-lain) serta nilai-nilai Islam (misalnya doa yang diambil dari al-Qur’an, shalat, puasa, dan lain-lain) dalam memperolehnya.

Demikian Info dari saya tentang Ilmu Supranatural islam kejawen, semoga memberikan Anda ilmu yang bermanfaat. Wassalamualaikum Wr, Wb.

Falsafah Hidup Budaya Jawa Tentang Kehidupan Islam Kejawen

Falsafah Hidup – Sebelum kita Membahas dengan tentang Falsafah Jawa, kita Akan membahas tentang Teori-teori Kepemimpinan.

Macam-Macam Falsafah Hidup Budaya Jawa Tentang Kehidupan

Di dalam budaya Jawa sebenarnya sangat sarat dengan Falsafah Hidup (ular-ular). Salah satunya adalah Hasta Brata, teori kepemimpinan yang berisi tentang hal-hal yang disimbolisasikan dengan berbagai benda atau kondisi alam, antara lain:

  1. Surya (matahari). Matahari memancarkan sinar terang sebagai sumber kehidupan. Hal ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negaranya.
  2. Candra (bulan). Bulan memancarkan sinar di tengah kegelapan malam. Hal ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya mampu memberi semangat kepada rakyatnya, baik di tengah suasana suka maupun duka.
  3. Kartika (bintang). Bintang memancarkan sinar kemilau dan berada di tempat tinggi sehingga dapat dijadikan pedoman arah. Ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan untuk berbuat kebaikan.
  4. Angkasa (langit). Langit itu luas tak terbatas, sehingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya mempunyai ketulusan batin dan kemampuan mengendalikan diri dalam menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.
  5. Maruta (angin). Angin selalu ada di mana-mana tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong. Ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya.
  6. Samudra (Iaut/air). Betapapun luasnya, permukaan laut selalu datar dan bersifat sejuk menyegarkan. Ini mengandung makna bahwa seorang pemimpin hendaknya menyayangi rakyatnya.
  7. Dahana (api). Api mempunyai kemampuan membakar semua yang bersentuhan dengannya. Ini bermakna bahwa seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu.
  8. Bhumi (bumi/tanah). Bumi bersifat kuat dan murah hati, serta selalu memberi hasil bagi siapa pun yang mau merawat dirinya. Hal ini melambangkan bahwa seorang pemimpin hendaknya bermurah hati (melayani) kepada rakyatnya serta tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan rakyat kepadanya.

Dalam teori kepemimpinan yang lain, ada beberapa falsafah Hidup yang digunakan agar setiap pemimpin memiliki sikap yang tenang dan wibawa, sehingga masyarakatnya dapat hidup tenang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Baca Juga:  Sangkan Paraning Dumadi – Ilmu sangkan paraning dumadi

Salah satu falsafah itu adalah Aja gumunan, aja kagetan, Ian aja dumeh. Maksudnya, sebagai seorang pemimpin hendaknya janganlah terlalu terheran -heran (gumun) terhadap sesuatu yang baru (meskipun sebenarnya sangat heran), jangan menunjukkan sikap kaget jika ada halhal di luar dugaan, dan jangan sombong (dumeh).

Intinya, falsafah ini mengajarkan tentang menjaga sikap dan emosi bagi semua orang, terutama pemimpin. Falsafah sebagai seorang anak buah pun ada dalam ajaran kejawen, yang bertujuan agar seorang bawahan dapat kooperatif dengan pimpinan dan tidak mengandalkan egoisme pribadi, terlebih mempermalukan atasan.

Dan, salah satu falsafah yang banyak digunakan adalah Kena cepet ning aja ndhisiki, kena pinter ning aja ngguroni, kena takon ning aja ngrusuhi. Maksudnya, boleh cepat namun jangan mendahului (sang pimpinan), boleh pintar tetapi  jangan menggurui (pimpinan), boleh bertanya namun jangan menyudutkan pimpinan.

Intinya, seorang anak buah jangan bertindak yang mempermalukan pimpinan, meskipun ia mungkin lebih mampu dari sang pimpinan. Sama sekali falsafah Hidup ini tidak untuk menghambat karier seseorang dalam bekerja, tetapi inilah kode etik atau norma yang harus dipahami oleh setiap anak buah demi menjaga citra pimpinan.

Penyampaian pendapat tidak harus dengan mempermalukan, menggurui, dan merepotkan pimpinan, ada cara-cara di luar itu yang lebih baik.

Sementara itu, dalam kehidupan umum ada sebuah falsafah kejawen yang menjelaskan tentang the right man on the right place (orang yang baik adalah orang yang mengerti tempatnya), yaitu Ajining diri saka pucuke lathi, ajining raga saka busana. Artinya, harga diri seseorang tergantung dari ucapannya dan sebaiknya seseorang dapat menempatkan diri sesuai dengan busananya (situasinya).

Sehingga, tak heran jika seorang yang ucapannya baik dan pandai menempatkan dirinya akan dihargai oleh orang lain. Falsafah hidup agar tidak mencampuri dan memasuki dunia yang bukan dunianya ini, pada dasarnya mengajarkan suatu sikap yang dinamakan profesionalisme, yang mungkin agak jarang bisa kita jumpai saat ini.

Baca Juga:  Memahami Islam Kejawen – Akulturasi Budaya Islam dan Jawa

Kontroversi Seputar Islam Kejawen

Persoalan Islam kejawen. Sebenarnya, keberadaan Islam kejawen hingga saat ini masih menimbulkan kontroversi. Itu artinya, ada perbedaan pendapat mengenai status aliran Islam kejawen ini.

Bagi mereka yang pro (mendukung), tentu aliran ini dianggap sah-sah saja tanpa menyalahi ajaran Islam. Namun, bagi mereka yang kontra (menolak), maka aliran ini dianggap sesat dan menyesatkan. 

Nah, yang menjadi persoalan, jika memang Islam kejawen itu sesat dan kafir, lantas mengapa para wali (khususnya Sunan Kalijaga) yang nota bene adalah gurunya para wali di Tanah Jawa, menggunakan kejawen sebagai media dakwah penyebaran Islam? Tentu, masing-masing dari kita memiliki jawaban yang berbeda tentang masalah ini.

Demikian Ulasan Saya tentang Falsafah Hidup jawa Islam Kejawen. Semoga dengan begini Anda lebih bijak dalam memandang sesuatu. Wassalamualaikum Wr Wb.

Sangkan Paraning Dumadi – Ilmu sangkan paraning dumadi

Sangkan Paraning Dumadi adalah ilmu yang menjelaskan tentang Tujuan dan Kemana nantinya manusia berakhir. Dalam hidup ini, manusia-khususnya masyarakat Jawa senantiasa diingatkan untuk memahami filosofi kejawen, sangkan paroning dumadi. Apa sebenarnya makna dari sangkan paroning dumadi itu? Tidak banyak orang yang mengetahuinya. Padahal, jika kita belajar tentang Sangkan Paraning Dumadi, maka kita akan mengetahui ke mana tujuan kita setelah hidup kita berakhir.

Sangkan Paraning Dumadi

Apakah ilmu Sangkan Paraning Dumadi itu?

Sangkan paran adalah pengetahuan tentang dari mana kita berasal dan ke mana tujuanmu nanti. Lebih mudahnya adalah ilmu  tentang jalan pulang. Di mana rumah asalmu sebenarnya, maka ke sanalah kita akan pulang. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tiap-tiap apa yang berasal akan kembali ke asal itu.

Tubuh Manusia terdiri dari dua unsur, jasmani sebagai badan dan rohaniah sebagai isi. Ibarat sangkar dengan burungnya, jika sangkar sudah rusak maka burung akan terlepas. Unsur Jasmani dan rohanimu mempunyai asal masing-masing dan jalan pulang sendiri-sendiri.

Jasmani (jasad)

Jasmani diciptakan dari unsur alam yaitu Tanah (bumi), udara (angin), api (panas), dan air. Karena asalnya dari bahan sari pati alam, maka kelak akan kembali ke alam lagi. Yang tanah kembali kepada tanah, yang angin kembali kepada angin, yang api kembali kepada api, dan yang air akan menyatu kembali kepada air.

Jika diurutkan adalah demikian. Sari pati tanah, udara, panas, dan air diisap oleh tumbuhan, kemudian diproses menjadi sari makanan. Tumbuhan tersebut ada yang dimakan hewan dan ada pula yang dimakan langsung oleh manusia. Hewan yang memakan tumbuhan itu pun akhirnya dimakan manusia. Akhirnya, sari pati makanan yang berasal dari unsur alam tersebut diproses dalam diri manusia laki-Iaki menjadi air mani. Sedangkan, pada manusia perempuan diproses menjadi sel telur. Dari pertemuan antara air mani lelaki dan sel telur perempuan itulah, kemudian berubah menjadi tubuh jabang bayi.

Sangkan Paraning Dumadi

Semua proses itu terjadi karena kekuasaan dan kehendak Tuhan. Bayi tumbuh menjadi dewasa, tua, kemudian mati. Bahkan, perkara mati ini ada yang mati waktu bayi, waktu remaja, maupun sudah tua. Itu semua terserah pada ‘jangka-Nya’ terhadap masing-masing individu. Ketika manusia mati, tubuhnya ditinggalkan di alam dunia ini lagi.

Bagi yang beragama Islam, jasadnya dikubur di dalam tanah. Dengan berlalunya waktu, jasad di dalam tanah akan hancur, kecuali orang-orang khusus yang ditakdirkan Allah jasadnya tetap utuh.

Bagi yang jasadnya hancur, akhirnya akan menjadi sari pati tanah lagi. Sari pati tanah diisap lagi oleh tetumbuhan menjadi sari pati makanan. Sari pati makanan dimakan manusia lagi yang kemudian berproses menjadi air mani lagi bagi pria dan sel telur bagi wanita. Ketika terjadi pertemuan air mani dan sel telur, dengan kuasa-Nya, terciptaiah jabang bayi lagi.

Dan proses tersebut akan berlangsung sampai hari kiamat nanti. Itulah kekuasaan Allah Sang Pencipta Alam.

Hal tersebut akan terjadi terus-menerusdi dalam alam semesta sampai pada batas waktu yang ditetapkan-Nya. Itu akan menjadi ‘cokromanggilingan‘, berputar terus sesuai dengan hukum alam. Itulah jasmani Kita.

Rohani (ruh)

Unsur rohani adalah diri Kita yang sejati dengan beberapa pelengkap. Karena secara rohani, di sana terdapat diri kita yang sejati yang dilengkapi akal dan nafsu. Yang mana diri kita ini? Kita adalah yang sebenarnya ‘merasa’ bisa melihat, mendengar, dan merasa-merasa yang lainnya.

Diri Kita adalah kita yang bisa bermimpi kala tidurmu. Kita adalah yang ‘merasa’ dan yang bisa ‘menyadari’ akan kesadaran sendiri. Jadi, kita yang sejati adalah yang mempunyai kesadaran itu. kita adalah kita yang sadar atas diri sendiri.

Sangkan Paraning Dumadi

Ingat, ketika kita tidur satu turon (tempat tidur) dengan istrimu. Kemudian, kita bermimpi dikejar anjing. kita lari digigit anjing dan menjerit. Lalu, tiba-tiba kita bangun langsung marah-marah kepada istrimu, kenapa ia tidak menolongmu. Jelas ditertawai oleh istrimu. Lha wong istrimu tidak tahu kalau kita digigit anjing, bagaimana cara ia menolongmu? Menurut istrimu, setahunya Anda malah tidur lelap.

Nah, yang tidur lelap itu adalah raga Kita. Sedangkan, yang merasakan sakit digigit anjing saat kita bermimpi, itulah dirimu yang sebenarnya. Karena, itulah kesadaranmu. Sekali lagi, kesadaranmu itulah hakikat dirimu.

Baca Juga: Alam Insan Kamil Martabat tujuh

Nah, sekarang kesadaran Anda sehari-hari  lebih banyak di mana?.

Apakah pada keinginan-keinginan atau nafsumu? Atau, pada akal semata yang terkadang justru bisa akal-akalan, mengakali, dan mencari pembenar sendiri? Atau, justru bisa bertempat pada sang ruh, sedangkan ruh itu adalah wilayah al ‘amr Tuhan, asal dari alam ‘perintah’-Nya.

Ruh memang sejatinya hanya miliki Allah semata dan Dia-lah yang menjaganya. Hal ini bisa kita lihat pada kondisi tertidur. Dalam tidur ruh kita diambil sementara, kemudian dikembalikan saat kita terbangun. Itulah Kuasa Allah.

Tujuan Kita Di Dunia

Ingat Jika kesadaranmu dibelenggu nafsu, maka kesadaranmu juga tidak bisa ikut ‘pulang’. Karena, ‘pulang’ itu tidak usah menunggu ketika kamu mati. Kamu bisa mati sakjeroning urip, mati di dalam hidup. Jadi, jalan pulang itu adalah jalan yang mulai ditapaki sejak sekarang. Sejak kamu ada di dunia gumebyar ini, kamu sudah diseru untuk pulang. Untuk senantiasa kembali kepada-Nya Tempat terakhirmu.

Untuk Kembali butuh suatu Bekal

Bekalnya adalah rasa rela atau senang. Kepada siapa? ya, rela atau senang kepada -Nya. Rindu dan cinta akan Dia. Rela dan senang untuk kembali kepada-Nya. Dan, pegangannya adalah dengan bersandar pada welas asih-Nya (bersandar pada sifat Rahman dan Rahim-Nya). Karena, memang itu adalah sifat dari pekerti-Nya.

Kalau sudah begitu, maka Kita tinggal di dunia harus bersedia dipakai oleh-Nya untuk menebarkan kasih sayang kepada alam. Meneruskan misi sang Nabi Panutan, rahmatan lil ‘alamin, Memayu hayuning buwonoMenebarkan kesejahteraan dan kedamaian di alam.

Karena itu, ada sebagian orang yang menyebut pengetahuan tentang hal ini dengan ilmu Sangkan Paraning Dumadi. Ada yang mengidentikkan dengan ilmu ‘inna lillahi wa inna ilaihi rojii’un. Dan, ada pula yang menyebutnya dengan ilmu sastro jendro hayuningrat pangruwating diyu.

Sastro adalah ilmu, jendro adalah adiluhung, hayuning adalah membangun, sedangkan rat adalah jagad. Jadi, makna ilmu sastro jendro hayuningrat pangruwating diyu adalah ilmu untuk membangun jagad.

Jagad siapa?

ya, jagad si manusianya itu sendiri. Sementara itu, pangruwat artinya perbaikan atau pemulihan, dan diyu artinya raksasa.

Memperbaiki raksasa siapa?

Ya, raksasa si manusia itu sendiri. Ingat, dalam hatimu itulah, semuanya berada. Ada malaikat, ada widodari, ada widodoro. Ada jin setan priprayangan gendruwo ilu-ilu banaspati engklek-engklek waru doyong.

Hatimu adalah jagadmu, karena itu harus dibangun, dibersihkan, dan diruwat. Kalau sudah diruwat dan bisa berjalan pulang, maka biarkan Dia yang Maha Welas Asih yang bertahta di hatimu.

Ingat-ingatlah kata-kata ini

Langit tidak akan cukup luas untuk Dia, bumi juga terlalu sempit untuk-Nya. Namun, hati manusia Insan al kamil bisa menjadi ‘tahta’-Nya.

Dengan begitu bisa saya simpulkan bahwa yang dimaksud sangkan paraning dumadi adalah ajaran tentang tempat asal dan kembalinya manusia.

Tangeh lamun siro bisa ngerti sampurnaning pati, yen siro ora ngerti sampurnaning urip 

(mustahil kamu bisa mengerti kematian yang sempurna, jika kamu tidak mengerti hidup yang sempurna).

Demikian penjelasan saya tentang ilmu Sangkan Paraning Dumadi , semoga memberikan Anda ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Wassalamualaikum Wr Wb.

Mengenal Apa itu Santet Dalam Kejawen

Mengenal Apa itu Santet Dalam Kejawen

Ilmu Santet Adalah sebuah ilmu untuk menyakiti orang lain dengan menggunakan media jin atau sejenisnya. Ada juga yang mendefinisikan santet dengan setiap perbuatan yang dilakukan oleh diri sendiri atau atas bantuan orang lain untuk mengganggu, mencelakai orang yang dianggap musuh, bahkan membunuhnya dengan cara tidak terang-terangan. Secara umum, santet terbagi menjadi dua macam, yakni santet kasar dan santet halus.

Santet kasar misalnya dengan menggunakan racun atau ramuan tertentu yang dapat mengakibatkan kerusakan fungsi tubuh bahkan kematian. Sedangkan, santet halus misalnya dengan menggunakan peranti gaib, seperti pusaka, jin/perewangan, gendam/hipnotis jarak jauh, dan sebagainya.

Intinya, menurut kejawen, santet adalah gangguan pada tubuh manusia yang dilakukan oleh setan atas perintah manusia yang lain, dikarenakan faktor dendam, iri, dengki, persaingan antarmanusia, dan lain-lain. Santet ini pun bentuknya sangat bervariatif yang kebanyakan juga dapat berupa penyakit fisik, dari yang kasar sampai yang sangat halus sehingga si korban tidak akan menyadari bahwa dirinya telah terkena santet bahkan hingga berpuluh-puluh tahun.

Jenis-jenis dan Cara Kerja Ilmu Santet

Santet memiliki jenis yang dibedakan dari cara mengirimnya, berikut ini beberapa jenis ilmu santet yang ada di Indonesia

Santet Analogi

Ilmu ini menggunakan kekuatan pikiran, disebut santet analogi. Yaitu, ketika memancarkan energi gaib, ia membayangkan sasaran benda dalam genggaman tangannya, apakah itu boneka yang ditusuk tusuk. Dengan begitu target akan merasa tertusuk layaknya bonekas santet tersebut

Santet Dematrialisasi

Santet ini menggunakan kemampuan merubah materi menjadi energi (dematrialisasi) lalu diarahkan pada sasaran. Cara kerja dematrialisasi ini hampir sama dengan tenaga dalam, namun bisa juga meminta bantuan dari mahluk halus/Jin. Pada santet tipe ini memakai jasa seorang kurir yaitu mahluk halus. Jika target sampai terkena ilmu ini, maka dia akan mutah darah, sakit perut, perut kembung dan masih banyak lainnya.

Santet Murni

Ilmu ini menggunakan bantuan roh-roh jahat. Dalam prakteknya, isu santet jauh lebih berbahaya dibanding santet itu sendiri. Para jin suruhan inilah yang langsung ditugaskan untuk “mengerjai” sang korban, Si Jin itu mengerjai bisa dengan berbagai cara, mengganduli (orang / korban itu seperti sedang menggendong sesuatu yang berat), memeluk, mencekik, menduduki, sehingga korban akan susah bernapas, pusing, badan terasa berat, susah tidur.

Baca Juga : Sedulur Papat Limo Pancer – Siapakah Kakang Kawah Adi Ari Ari

Ada juga nama lain dari santet. Mungkin anda pernah mendengar tentang Teluh, Tenung dan guna-guna. Ada sedikit perbedaannya dengan santet. Berikut ini perbedaanya:

Guna-guna

Guna-guna adalah salah satu cara melakukan penyerangan terhadap seseorang melalui perantaraan jin/setan secara jarak jauh. Salah satu jenis sihir ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih sering digunakan oleh dukun-dukun penganut ilmu hitam hingga sekarang. Guna-guna akan menyerang akal pikiran seseorang, sehingga dia akan menjadi hilang akal.

Teluh

Teluh adalah salah satu metode penyerangan yang dilakukan secara jarak jauh yang menggunakan sarana unsur yang bernyawa misalkan ular atau kalajengking. Cara kerja dari teluh tidak jauh beda dengan santet dan tenung. Yaitu, membangkitkan dan mengirim energi negatif melalui kekuatan batin dengan perantaraan jin/setan.

Seseorang yang menjadi target dari teluh akan menderita penyakit aneh. Dikatakan aneh karena ketika diperiksakan ke dokter (dianalisa secara ilmiah) tidak ditemukan penyakit apapun. Tapi, sakit tersebut selalu kambuh dan tambah menjadi-jadi.

Tenung

Merupakan ilmu kembangan dari Santet dan Teluh namun lebih mengerikan, ilmu ini bekerja melewati dalam tanah sehingga mampu membuat lantai rumah menonjol, pecah, dan retak retak.