Perkembangan Aliran Islam Kejawen

Aliran Islam Kejawen – Aliran ini merupakan hasil alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan nilai-nilai agama islam. Ciri khas aliran ini adalah doa-doa yang diawali basmalah dan dilanjutkan kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan dua kalimat sahadad. Aliran Islam Jawa tumbuh syubur di desa-desa yang kental dengan kegiatan keagamaan (pesantren yang masih tradisional).

Sebelum islam masuk, masyarakat jawa memang menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual untuk mendapatkan kemampuan suparantural. Nah, setelah islam masuk khususnya pada zaman Walisongo. Para penyebar ajaran islam di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa tersebut, melainkan memanfaatkannya sebagi senjata dakwah.

Aliran Islam Kejawen

Para Wali menyusun ilmu-ilmu Gaib dengan tatacara lelaku yang lebih islami, misalnya puasa, wirid mantra bahasa campuran arab-jawa yang intinya adalah do’a kepada Allah. Mungkin alasan mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya berbahasa Arab adalah agar orang jawa tidak merasa asing dengan ajaran-ajaran yang baru mereka kenal.

Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said). Beliau inilah yang paling banyak mewarnai paham islam-kejawen yang dianut orang-orang jawa saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian dan budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah satu kendaran Sunan Kali Jaga dalam penyebaran ajarannya adalah melalu tembang / kidung.

Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung ajaran ketuhanan dan tasawuf yang sangat berharga. Ajaran islam yang luwes dan menerima berbagai perbedaan.
Bahkan Sunan Kali Jaga juga menciptakan satu kidung yang menurut saya bisa disebut sebagai Ilmu Supranatural, karena ternyata orang yang mengamalkan kidung ini memiliki berbagai kemampuan supranatural.

Bagaimana kita menyikapi Aliran Islam Kejawen ini?

Mungkin Anda pernah mendengar kalau mempercayai aliran kejawen adalah musyrik. Nah, sekali lagi saya tekankan. Aliran kejawen bukanlah agama, melainkan tradisi atau budaya masyarakat jawa tentang tata cara menghormati alam dan Tuhan.

Oleh karena itu, Anda tentu faham mana yang baik dan buruk. Semoga dengan pemikiran yang benar anda akan menemukan mana yang bermanfaat bagi Anda.

Untuk Anda yang masih bingung silahkan ajukan pertanyaan pada halaman Tanya Jawab