Ki Bagus Wijaya

Ki Bagus Wijaya merupakan seorang guru ilmu hikmah kejawen yang lahir dengan nama Bagus Wijaya di kota Jombang. Beliau lahir pada Mongso Kapat Wuku Mandasiyo, yang mana memiliki perwatakan “Waspada  Kumebeng Jroning Kalbu” yang artinya mata air menggenang dalam batin. Oleh karena itu beliau memiliki pembawaan yang tenang, serius, bijaksana dalam bicara, berjiwa sosial, murni dan jujur.

Guru Ilmu Hikmah

Seseorang yang lahir pada mongso kapat wuku mandasiyo mempunyai perwatakan dan kesaktian layaknya Batara Wisnu. Batara Wisnu merupakan dewa Asih yang memiliki kesaktian luar biasa. Batara Wisnu sangat tidak suka dengan segala sesuatu yang dapat merusak dunia ini. Oleh karena itu beliau memiliki sifat Welas asih layaknya Batara Wisnu.

Beliau dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang memiliki latar belakang islami dan kebudayaan jawa kental. Bakat dan kemampuan Ki Bagus Wijaya sudah terlihat sejak bayi. Hal ini yang diutarakan oleh sang kakek, dimana sang kakek beliau merupakan Kiyai Ternama dikota Kediri yang mampu melihat kemampuan yang dimiliki Ki Bagus Wijaya sejak dilahirkan. Kakek beliau memiliki kemampuan Paningal sakderenge Pinarah, sehingga beliau sudah mengetahui bakat yang dimiliki Ki Bagus Wijaya sejak dilahirkan.

Sebagai seorang Guru Ilmu Hikmah Kejawen Kakek beliau juga mempunyai kemampuan menyembuhkan penyakit seseorang tanpa menyentuh. Oleh karena itu Kakek beliau mewariskan kemampuan tersebut kepada Ki Bagus Wijaya.

Senang Melakukan Perjalanan Spiritual Bersama Sang kakek

Saat masih kecil beliau sering diajak sang kakek melakukan perjalanan spiritual ke tempat orang-orang sakti, disana beliau melakukan tirakat dan napak tilas. Perjalanan spiritual tesebut semakin mengasah kemampuan spiritual Ki Bagus Wijaya. Menurut Beliau, darah spiritual dari sang kakek semakin membuatnya mudah untuk mempelajari ilmu spiritual yang diajarkan oleh Kakeknya.

Ketika Beliau berusia 7 tahun, beliau pernah menghilang selama satu hari satu malam. Kejadian tersebut membuat keluarga dan warga sekitar heboh lantaran saat ditemukan beliau ada diatas pohon sedang melakukan meditasi. Saat sadar Wijaya kecil mengaku sedang melakukan penggemblengan bersama Guru Ghaibnya yang bernama Kiyai Samudro Jagat. Dalam Meditasi tersebut beliau diajarkan berbagai ilmu supranatural.

Melihat hal tersebut masyarakat hanya bisa terheran-heran, karena pada usia yang masih kecil Ki Bagus Wijaya sudah mampu melakukan perjalanan ghaib, atau yang sering disebut dengan Meraga sukma.

Hobi Yang Tidak Biasa

Menginjak usia 10 tahun beliau memiliki hobi yang terbilang nyeleneh (Tidak Biasa). Pada usia tersebut, anak lain suka bermain bersama. Namun beliau malah senang melakukan kegiatan spiritual, melakukan Perjalanan Spiritual ke makam para wali, mengikuti Kajian agama, dan suka menonton pertunjukan Tradisi jawa, khususnya wayang. Beliau juga suka mendengarkan Kidung, Tembang dan lagu Gending Jawa.

Berguru Dengan Beberapa Orang Sakti di dunia nyata dan dunia ghaib

Saat menginjak masa remaja beliau berguru kepada beberapa orang sakti. Selain kakeknya sendiri, beliau sering pergi ke daerah lereng Gunung Arjuna untuk menuntut ilmu dengan Guru yang memiliki ilmu supranatural. Disana beliau diajarkan berbagai macam ngelmu yang bisa digunakan untuk membantu sesama.

Guru Ilmu Hikmah

Pada saat semedi terkadang beliau didatangi Guru ghaib yang mengajarkan ilmu yang berhubungan dengan batin. Dengan begitu ilmu Ki Bagus Wijaya semakin lengkap dan matang.

Pada usia menginjak 17 tahun beliau merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, dia merasa bimbang tentang pengetahuannya.

“Tak nggo opo ilmu akeh koyok ngene iki? (Untuk apa saya belajar ilmu yang banyak ini?)”, Begitulah pertanyaan yang muncul di dalam hati Ki Bagus Wijaya. Akhirnya beliau meminta saran dari sang Kakek tentang perasaan bimbang tersebut.

Ki Bagus: “Mbah, kulo niki pripun. Kok rasane mboten penak gadah ilmu ngeten niki (Bahasa Indonesia: Mbah, saya ini kenapa. Rasanya tidak enak punya ilmu seperti ini?”

Kakek: “Opo seng mok rasakno le? (Bahasa Indonesia: Apa yang kamu rasakan cu?”)

Ki Bagus: ”Nggeh rasane ilmu niki mboten migunani” (Bahasa Indonesia: Rasanya ilmu ini tidak berguna”)

Kakek: “Ngene le, Wit pari iku tambah tuwo yo tambah ndingkluk. La, lek wes wayahe panen mesti wong seng manen kuwi atine bungah. Podo koyok menungso, sinau ilmu duwur-duwur ojo sombong. Lek wes wayahe panen yo dadekno panen kuwi bungahe liyane. (Bahasa Indonesia: Begini, Padi semakin berisi semakin merunduk. Pada saat panen selalu membuat siapa saja bahagia. Sama seperti orang belajar ilmu jangan sombong, pada saatnya ilmu tersebut mampu memberikan manfaat bagi sesama)”

Dengan saran dari Sang kakek akhirnya beliau sadar, bahwa ilmu yang beliau pelajari harus mempunyai manfaat bagi sesama. Sehingga Beliau memiliki motivasi dan bertekat mengamalkan ilmunya untuk membantu sesama. Sehingga keilmuan beliau semakin bermanfaat dan ada gunanya.

Wangsit di Gua Sigolo-golo

Untuk mengasah kemampuan Spiritual, Ki Bagus Wijaya juga melakukan tirakat atau semedi pada Gua Sigolo-golo yang terletak pada tebing lereng gunung Welireng lebih tepatnya terletak di dusun kraten, desa panglungan, kec. wonosalam, kab. Jombang, Jawa Timur. Menurut Sejarahnya Goa ini merupakan tempat semedi Ayahanda Raden Damar Wulan yaitu Raden Maudoro dari Majapahit.

Saat melakukan tirakat beliau didatangi oleh sosok ghaib dari beberapa raja jawa, Salah satunya adalah Prabu Jaya Baya, Beliau menceritakan tentang hakikat manusia yaitu saling tolong menolong dan menyuruh beliau menggunakan seluruh ilmunya untuk membantu sesama.

Kemudian beliau juga ditemui oleh Mbah Empu Gandring yang memberikan wejangan tentang ngelmu pusaka yang meliputi manfaat, khasiat dan larangan untuk kehidupan manusia.

Semenjak saat itu beliau mengamalkan ilmunya, baik untuk membantu mengobati penyakit, membaca watak orang agar lebih sukses.

Mulai Dikenal sebagai Ki Bagus Wijaya, Guru Ilmu Hikmah Kejawen

Seiring berjalannya waktu, kemampuan beliau dalam bidang penyembuhan dan ilmu supranatural serta benda pusaka semakin menyebar luas. Tidak jarang beliau mengajarkan pengetahuan beliau kepada murid-murid. Wijaya merupakan panggilan dari para teman dan para klien yang berhasil memperoleh kebahagiaan hidup setelah medapatkan arahan dari beliau.

Beliau juga sering dipanggil dengan sebutan Guru Ilmu Hikmah, ahli Hikmah Kejawen, Gus Wijaya atau Yi Wijaya, namun menurut beliau semua panggilan tersebut sama saja, karena panggilan-panggilan tersebut hanyalah sebatas cara orang untuk menghormati dan mengapresiasi atas keilmuan beliau.

Guru Ilmu Hikmah

Mampu Menyembuhkan Penyakit Tanpa Menyentuhnya

Sebagai Guru Ilmu Hikmah Kejawen salah satu keistimewaan ngelmu supranatural Ki Bagus Wijaya adalah mampu mengobati seseorang hanya dengan melihat atau berbincang saja. Ada sedikit cerita tentang pengalaman beliau, pada saat itu ada salah satu tetangganya mempunyai penyakit aneh dengan perut membuncit. Setelah melewati proses Scanner Radiologi dari rumah sakit, tidak ditemukuan adanya penyakit serius pada tubuh pasien tersebut. Akhirnya dibawalah kerumah Ki Bagus Wijaya, hanya dengan menerawang dan memberikan solusi, akhirnya orang tersebut memperoleh kesembuhan atas Ridho Gusti Allah melewati perantara Ki Bagus Wijaya.

Keistimewaan Ilmu Supranatural Ki Bagus Wijaya

Selain ngelmu supranatural untuk penyembuhan, beliau juga dikenal memiliki ngelmu kejawen khusus untuk membolak balikan hati seseorang, membuat sesorang benci jadi cinta atau dari cinta menjadi benci. Mempunyai Ngelmu untuk membuat sesorang lebih disukai dan di cintai banyak orang, atau untuk meningkatkan karisma dan wibawa seseorang.

Ngelmu Supranatural yang dimiliki beliau tersebut ingin digunakan untuk menolong sesama manusia. Sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan hidup, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”(QS Al-Maidah : 2).

Dengan begitu beliau sering berpesan bahwa untuk menjadi manusia yang bertaqwa, maka kita sebagai manusia harus memiliki sifat saling menolong antara mahluk hidup.

Ki Bagus Wijaya memiliki pandangan hidup tentang peranan manusia didunia ini. Menurut beliau “apapun yang kau tanam hari ini maka kamu akan memanennya pada suatu hari nanti. Entah itu perbuatan baik atau buruk, semuanya ada hukum hubungan timbal baliknya”.

Beliau juga memiliki prinsip hidup untuk membantu siapa saja yang membutuhkan pertolonganya. Tentu saja semuanya Membutuhkan keseriusan niat anda dan keikhlasan hati dalam meminta ridho Allah SWT supaya kita diberi kemudahan dan keberkahan hidup yang bahagia.



Berikut ini beberapa situs yang dikelola oleh Ki Bagus Wijaya: